| Eka Budaya | Moch. Latif Faidah

Card Image

Siapa yang tak kenal catur? Salah satu olahraga mengasah dan melatih otak ini tak kalah digemari seperti halnya badminton dan sepak bola. Catur dimainkan tak hanya oleh orang tua, anak-anak muda pun hari ini mulai gemar bermain catur. Selepas pertandingan Irene Sukandar melawan Dewa Kipas yang menyorot perhatian netizen Indonesia dengan jumlah penonton lebih dari 1 juta orang di Youtube, catur mulai kembali digemari bahkan banyak orang mulai belajar catur. Hal ini sangat kentara dalam aktivitas keseharian di Karya Eka Nala yang ternyata banyak dari tim baik karyawan maupun anak magang suka bermain catur.

Fenomena tersebut direspon baik oleh tim Eka Budaya dengan menggagas pertandingan catur internal perusahaan. Didukung oleh tim Fun Ken Pon, turnamen catur dirancang unik dan menarik dari mulai penamaan peserta sampai kemasan publikasi dan hadiahnya. Para peserta yang daftar diwajibkan menggunakan nama pena yang berkaitan dengan gorengan. Nama-nama yang terdaftar sangat unik, mulai dari pisang kipas, tempe mendoan, cilung, cipuk keju, cibai, gehu pedas, dan lain sebagainya. Hadiah yang disuguhkan juga tidak tanggung-tanggung, yaitu uang tunai sebesar 100.000.000,- (serratus juta rupiah) namun dipotong panitia sebesar 99,9%. Alhasil total yang akan diberikan kepada pemenang yaitu sebesar 100.000,- (seratus ribu rupiah), itupun berbentuk konsumsi takjil yang bisa dinikmati oleh seluruh peserta. Menarik, 'kan?

Turnamen catur dimulai selepas salat Asar. Sistem yang digunakan dalam turnamen ini yaitu Sistem Gugur Ganda atau Double Eliminiation System, yaitu peserta dinyatakan gugur setelah dua kekalahan. Dalam turnamen ini para peserta dibagi menjadi dua bagan, yaitu bagan menang (winner's bracket) dan bagan kalah (loser's bracket). Pertama-tama para peserta ditandingkan pada putaran pertama seperti biasa. Setelah putaran pertama, peserta yang kalah ditaruh di loser's bracket, sedangkan peserta yang menang ditaruh di winner's bracket. Jika peserta di winner's bracket kalah, maka peserta tersebut akan turun ke loser's bracket, sedangkan jika peserta di loser's bracket kalah, peserta tersebut dinyatakan gugur. Turnamen dilanjutkan untuk masing-masing bracket, hingga winner's bracket final dan loser's bracket final. Masing-masing pemenang final lalu akan bertanding di grand final.

Para peserta tampak antusias dan semangat dalam berkompetisi di turnamen catur ini. Pada akhirnya, dalam konteks kejuaraan ada yang menang juga kalah. Turnamen Catur Karya Eka Nala seri Ramadan ini melahirkan Cireng Bumbu sebagai juara pertama, disusul Gehu Pedas sebagai juara kedua, dan Pisang Kipas sebagai juara ketiga. [LTF]